Nada Persaudaraan di Malam Bakti Santri Untuk Negeri: Orkestra Santri Al Ikhlas Ujung dan Paduan Suara Lintas Agama Satukan Harmoni untuk Negeri
Jakarta,- Alunan musik dan harmoni suara akan menyatu dalam satu irama penuh makna pada Malam Bakti Santri untuk Negeri, peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jumat, 24 Oktober 2025.
Acara ini menjadi persembahan istimewa kado dari Presiden Republik Indonesia untuk para santri di seluruh penjuru negeri.
Dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hadir Kelompok Orkestra Santri Al Ikhlas Ujung bersama Paduan Suara Lintas Agama yang siap menggetarkan panggung dengan semangat kebersamaan dan cinta damai. Penampilan mereka bukan sekadar persembahan seni, tetapi sebuah pesan kuat bahwa musik dapat menjadi bahasa universal untuk menyatukan hati dan perbedaan.
Di balik harmoni indah itu, ada sosok pembina yang penuh dedikasi, Dr. Sn. Ichsan, S.Pd., M.Sn, seniman dan pendidik yang telah lama membimbing para santri serta generasi muda lintas agama di Bone.
“Kolaborasi ini lahir dari semangat persaudaraan. Kami ingin menunjukkan bahwa santri hari ini tidak hanya pandai mengaji, tapi juga mampu menebar inspirasi melalui seni dan musik yang menyejukkan,” ungkap Dr. Ichsan dengan penuh haru.
Baginya, musik adalah ruang dialog yang melampaui batas keyakinan. Melalui orkestra dan paduan suara lintas agama, para santri belajar bahwa kerukunan bukan hanya diajarkan, tetapi harus diperjuangkan dan dirasakan bersama.
Malam Bakti Santri untuk Negeri menjadi panggung simbolis tempat di mana doa, dedikasi, dan kreativitas para santri berpadu dengan nada-nada kebangsaan. Setiap denting alat musik dan lantunan suara menjadi doa bagi Indonesia: agar tetap damai, toleran, dan berakhlak mulia.
Kehadiran Orkestra Santri Al Ikhlas Ujung dan Paduan Suara Lintas Agama Kabupaten Bone membuktikan bahwa seni bukan hanya hiburan, melainkan cermin peradaban yang mengajarkan nilai luhur persatuan dan kasih sayang antar sesama anak bangsa.
Malam itu, nada-nada yang mengalun bukan sekadar melodi tapi gema semangat santri dan anak bangsa yang percaya, bahwa harmoni sejati lahir dari hati yang tulus untuk negeri.


