Perempuan dan Jurnalisme: KOPRI PK IAIN Bone Gelar Pelatihan untuk Cetak Jurnalis Berintegritas
BONE – Di tengah dinamika arus informasi yang begitu deras, Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PK IAIN Bone hadir membawa semangat baru melalui pelatihan jurnalistik bertajuk "Mewujudkan Jurnalis yang Objektif dan Berintegritas: Perspektif Perempuan". Kegiatan ini digelar selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 18–20 Juli 2025, di Aula Graha Sahabat, IAIN Bone.
Dengan mengusung semangat intelektual dan penguatan peran perempuan di ruang media, pelatihan ini tak sekadar menjadi ruang belajar menulis berita. Lebih dari itu, ia menjadi wadah refleksi nilai-nilai objektivitas, integritas, serta keberanian menyuarakan kebenaran dari perspektif yang kerap terpinggirkan.
“Pelatihan ini bukan hanya untuk membekali peserta dengan keterampilan jurnalistik, tetapi juga untuk menanamkan keberanian perempuan dalam menyuarakan keadilan melalui pena,” ujar Ketua KOPRI PK IAIN Bone dalam sambutannya.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pemateri berpengalaman di bidang media dan komunikasi:
Herman, S.Sos., M.Si.,Pimpinan redaksi dari TimurKota. Com yang membuka sesi awal dengan materi Teknik Penulisan Berita yang menggugah nalar kritis peserta dalam memilah fakta dan membingkai informasi secara jujur.
Rachmatullah R. Kontributor Kompas TV dengan materi fotografi dan videografi Jurnalis, membagikan teknik dasar fotografi dan videografi agar jurnalis pemula mampu mengabadikan peristiwa dengan cara yang estetis namun tetap faktual.
Abdul Muhaimin, S.M., Pimpinan Redaksi Enews Indonesia. Com, mengajak peserta terjun langsung ke dunia peliputan dan praktik reporting, menekankan pentingnya kepekaan sosial dalam setiap peliputan.
Rusli Kaseng, S.Pd., menjelaskan seluk-beluk publishing dan broadcasting, memberi pemahaman bagaimana media bekerja menyampaikan informasi secara luas dan bertanggung jawab.
Sementara Saiful Yusuf, S.H., membekali peserta dengan wawasan mendalam tentang framing dalam opini publik — bagaimana narasi dibentuk dan dikendalikan dalam ruang media.
Anto Syambaniadam Pimpinan redaksi dari Lepasnews. Com juga tidak ketinggalan memberikan motifasi kepada peserta dan membagikan pengalamannya selama berkecimpung di dunia jurnalis.
Antusiasme peserta begitu terasa. Sebagian besar di antaranya adalah mahasiswa IAIN Bone yang memiliki ketertarikan besar terhadap dunia jurnalistik dan komunikasi. Mereka menyimak, berdiskusi, dan bahkan menantang diri untuk langsung praktik menulis serta meliput selama pelatihan.
Para pemateri tak hanya berbicara soal teori jurnalistik, tetapi juga membagikan kisah nyata perjalanan mereka di dunia media yang penuh tantangan sekaligus membentuk karakter.
Dalam salah satu sesi yang penuh inspirasi, Rahmatullah R. ( ulla), jurnalis dan praktisi media visual, menceritakan bagaimana ia pertama kali turun ke lapangan dengan kamera pinjaman, meliput di tengah hujan, dan pernah pula menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang tak nyaman dengan berita yang ditulisnya.
“Jurnalis sejati bukan yang punya alat canggih, tapi yang punya nyali dan nurani,” ungkapnya disambut tepuk tangan para peserta. Ia menegaskan bahwa keberanian dan ketulusan menjadi fondasi utama bagi siapa pun yang ingin menekuni dunia jurnalistik. “Ketika kalian menulis, kalian sedang memberi suara untuk mereka yang tak mampu bersuara,” lanjutnya.
Pelatihan ini ditutup dengan pesan kuat dari KOPRI: bahwa dunia jurnalistik membutuhkan lebih banyak suara perempuan, tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai pengarah perubahan. Jurnalis yang objektif dan berintegritas adalah mereka yang mampu melihat dengan hati, mendengar suara yang tak terdengar, dan menulis dengan keberanian untuk kebenaran.