Kadis Pariwisata Bone Observasi Panggung Seni Tanjung Pallette, Genjot PAD Lewat Ekonomi Kreatif
BONE — Udara laut yang lembut menyambut langkah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone, H. Barham, ST, MM, saat menapakkan kaki di area Panggung Seni Tanjung Pallette, Rabu pagi ini. Ditemani Sekretaris Dinas, Andi Tenri Olle, dan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Andi Suwahyo, kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari upaya serius pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali denyut seni dan budaya di pesisir Bone.
Observasi ini dilakukan sebagai langkah awal dalam strategi pengembangan dan optimalisasi kawasan Panggung Seni, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak penyelenggara kegiatan seni dan budaya. “Tempat ini memiliki potensi besar, tinggal kita poles agar lebih fungsional dan menarik,” ujar Barham, sambil sesekali memperhatikan struktur panggung dan kondisi sekitarnya.
Di balik langkah-langkah kecil mereka menyusuri panggung dan areal terbuka, terselip harapan besar: menjadikan Tanjung Pallette bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga rumah bagi kreativitas warga Bone. Aktivitas kesenian, menurut Barham, adalah denyut nadi kehidupan budaya yang tidak boleh padam, terlebih jika mampu menjadi daya tarik ekonomi.
“Bupati Bone, Bapak Andi Asman Sulaiman, sangat mendukung pengembangan destinasi yang menyentuh aspek budaya dan ekonomi kreatif masyarakat. Kami di Dinas Pariwisata menjawab dukungan itu dengan langkah konkret di lapangan,” ungkap Barham.
Tak hanya bicara soal estetika, kunjungan ini juga menyentuh aspek strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dinas Pariwisata berharap bahwa dengan menghidupkan kembali fungsi Panggung Seni, akan tumbuh aktivitas ekonomi baru di sekitarnya — dari UMKM, pelaku seni lokal, hingga sektor jasa wisata.
Andi Suwahyo, yang turut mendampingi dalam observasi tersebut, menyebut bahwa hasil kunjungan ini akan menjadi bahan rumusan untuk pembenahan fasilitas dan pemetaan program seni budaya. “Kita ingin area ini tidak hanya jadi tempat pertunjukan, tapi juga ruang berkumpul bagi komunitas kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Andi Tenri Olle menambahkan, keterlibatan masyarakat juga menjadi faktor penting. “Kami membuka ruang bagi seniman, pelaku event, dan warga sekitar untuk menyampaikan masukan. Tanjung Pallette harus jadi milik bersama, bukan hanya milik pemerintah,” katanya.
Dengan semangat kolaboratif dan pandangan jauh ke depan, langkah observasi hari ini menjadi awal dari harapan baru: menjadikan Panggung Seni Tanjung Pallette sebagai panggung besar bagi Bone — tempat bertemunya tradisi, kreativitas, dan harapan masyarakat akan hidup yang lebih sejahtera lewat pariwisata berbasis budaya.