PMII Ultimatum Polda: Tindak 8 Oknum Pemeras Toko di Bone atau Kami Turun Jalan!

Table of Contents

 


Bone – Dugaan pemerasan oleh delapan oknum yang mengaku sebagai anggota Polda Sulsel di Kabupaten Bone menuai kecaman keras. Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sulawesi Selatan mendesak Kapolda Sulsel untuk segera menindak tegas para pelaku yang kini tengah jadi sorotan publik.


Biro Advokasi dan HAM PKC PMII Sulsel, Riswan Rusandi, menyebut tindakan pemerasan yang dilakukan terhadap sejumlah toko pertanian di Bone sebagai pelanggaran serius yang mencoreng nama institusi kepolisian.


“Kami mengecam keras aksi premanisme berkedok aparat ini. Kapolda Sulsel wajib bertindak cepat dan memberikan sanksi berat kepada delapan oknum tersebut,” tegas Riswan, Minggu (1/6/2025).


Riswan juga mengultimatum akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Mapolda Sulsel dan seluruh jajaran Polres jika kasus ini tidak ditindaklanjuti secara serius.


“Kalau tidak ada atensi khusus dari Kapolda, kami akan turunkan massa. Kami akan aksi di Mapolda dan Polres jajaran. Jangan biarkan nama polisi dipakai untuk menakuti rakyat!” lanjutnya.


Kasus ini terungkap setelah sejumlah pemilik toko pertanian mengaku diperas oleh sekelompok pria yang mengaku sedang melakukan inspeksi. Dengan dalih menemukan produk pertanian kedaluwarsa, mereka menakut-nakuti pemilik toko dan meminta “uang damai”.


Salah satu korban menyebut, para pelaku menaksir kerugian hingga Rp50 juta dan memaksa korban membayar Rp15 juta agar tidak diproses hukum.


“Kami disuruh tandatangan surat pernyataan, mereka datang bawa surat tugas berkop Polda, tapi nama ditulis tangan. Ada inisial MAR dan ZS yang kami kenali,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).


Tak hanya satu toko, korban lain menyebut sudah ada lima toko yang menjadi sasaran. Bukti berupa CCTV dan rekaman suara telah diamankan oleh para korban.


“Kami cuma ingin kepastian hukum. Jangan sampai pelaku mengulangi lagi. Kami sudah sangat resah,” pungkas korban.


//