Ke Mana Dana Baznas? Warga Pertanyakan Transparansi Bantuan Rumah Ibu Ica di Desa Ajanglasse Kecamatan Cenrana

Daftar Isi


Bone – Program bantuan rumah layak huni Baznas untuk Ibu Ica, warga Desa Ajanglasse Kecamatan Cenrana menjadi sorotan publik, program kemanusiaan dari Baznas Bone ini menimbulkan tanda tanya besar soal transparansi pengelolaan anggaran dan pengawasan pelaksanaan yang dijalankan pemerintah desa setempat.


Warga mengendus sejumlah kejanggalan dalam pada bangunan rumah tersebut. Berdasarkan kesaksian yang beredar dalam rekaman audio, semen yang digunakan dalam pembangunan rumah itu tidak berasal dari dana bantuan Baznas, melainkan dibeli menggunakan uang dari Ibu Ica sendiri.


Dan yang lebih mencolok atap seng rumah yang terpasang bukan material baru melainkan seng yang terlihat sudah berkarat, diduga material lama dari bantuan yang telah lama tersimpan. Tak hanya itu, dinding bangunan rumah semi permanen berukuran 4 meter kali 6 meter tersebut menggunakan kayu berkualitas rendah tanpa kombinasi pasangan bata, sehingga menimbulkan keraguan terhadap kelayakan bangunan yang diklaim sebagai “rumah layak huni”.


Warga mempertanyakan ke mana sebenarnya dana bantuan yang digelontorkan oleh Baznas Bone. “Kalau bantuannya Rp 20 juta, mengapa bangunannya seperti ini? Apakah dananya benar-benar digunakan sesuai peruntukan?” ujar seorang warga yang kecewa.


Pihak Baznas Kabupaten Bone, melalui Rusmin Igho, SH, telah memberikan konfirmasi bahwa total dana bantuan untuk pembangunan rumah Ibu Ica sebesar Rp 20 juta. Dana tersebut disalurkan dalam dua tahap, masing-masing Rp 10 juta, yang diterima oleh Kepala Desa Ajallasse selaku penanggung jawab teknis pengadaan rumah layak huni Baznas tersebut.


“Dana sudah kami serahkan ke kepala desa secara bertahap. Selaku Pemerintah desa menjadi penaggung jawab pelaksana teknis dikawal oleh aparat Babinsa setempat,” jelas Igho.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Kepala Desa Ajallasse mengenai dugaan penyimpangan penggunaan dana tersebut.


Desakan warga agar dilakukan audit dan investigasi terhadap proyek ini terus menguat. Warga menuntut kejelasan dan meminta agar pihak terkait, termasuk Baznas, pemerintah desa, dan aparat pengawasan, bertanggung jawab atas dugaan penyalahgunaan bantuan tersebut.