Forum Renstra 2025–2029, Dinas Pariwisata Bone Perkuat Sinergi Lintas Sektor untuk Kemajuan Pariwisata
BONE– Dalam upaya merumuskan arah kebijakan pembangunan pariwisata yang lebih terarah dan berkelanjutan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bone menggelar Forum Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dispar Bone dan dihadiri oleh berbagai unsur strategis yang mewakili legislatif, perangkat daerah, serta mitra terkait lainnya.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Barham, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya dokumen Renstra sebagai peta jalan pembangunan pariwisata daerah. Barham juga memaparkan draf awal Renstra Dinas Pariwisata yang memuat visi, misi, sasaran, serta program prioritas lima tahun ke depan.
“Forum ini menjadi ruang partisipatif yang strategis, tempat kita menyatukan gagasan dan komitmen lintas sektor. Renstra ini bukan milik Dinas Pariwisata semata, tetapi milik seluruh masyarakat Bone,” ujar Barham dalam pemaparannya.
Forum ini mendapatkan perhatian khusus dari Ketua Komisi IV DPRD Bone, A. Muh. Salam, yang akrab disapa Lilo Ak. Dalam sambutannya, ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam membangun sektor pariwisata yang adaptif dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Kami di legislatif siap memberikan dukungan, sepanjang arah pembangunan pariwisata disusun secara inklusif, terencana, dan selaras dengan visi daerah,” ujar Lilo Ak., disambut antusias para peserta.
Turut hadir memberikan kontribusi pemikiran, anggota DPRD Komisi IV Sulfiana, serta perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bone yang menyampaikan perspektif teknokratis dalam perencanaan pembangunan. Sementara itu, Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) A. Irsal Mahmud, meski hadir secara daring, memberikan pandangan kritis terkait integrasi kebutuhan anggaran dalam kerangka Renstra.
Selain itu, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), para kepala bidang dan kepala sub bagian di lingkungan Dispar, juga turut berpartisipasi aktif. Forum ini tidak hanya menjadi ruang formal, namun juga menghadirkan suasana dialog yang produktif dan kekeluargaan.
Diskusi panel dan sesi tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan materi menjadi momen penting dalam menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan. Sejumlah isu strategis seperti penguatan desa wisata, pengembangan SDM pariwisata, sinergi promosi digital, hingga pengelolaan kawasan potensial juga mencuat dalam forum tersebut.
Diharapkan, melalui forum ini, dokumen Renstra Dinas Pariwisata Bone Tahun 2025–2029 dapat disusun secara komprehensif, implementatif, dan berorientasi pada kemajuan sektor pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.