FORBES Anti Narkoba Audiens Ke Kapolres Bone Serukan Kolaborasi Melawan Narkoba Hingga ke Desa
Bone, – Hari ini, sebuah seruan penting menggema dari jantung Kabupaten Bone. Forum Bersama (FORBES) Anti Narkoba Bone melakukan audiensi dengan Kapolres Bone, menyampaikan sebuah pesan yang tak bisa diabaikan: "Jangan biarkan generasi ini hilang dalam gelapnya narkoba."
FORBES hadir bukan sekadar membawa data dan tuntutan, tapi membawa harapan. Harapan bahwa masih ada waktu untuk menyelamatkan anak-anak kita, pelajar, mahasiswa, pemuda desa—mereka yang hari ini mulai disentuh oleh bayang-bayang gelap narkoba.
Dalam audiensi tersebut, Forbes menggambarkan situasi yang makin memprihatinkan. Peredaran narkoba kini bukan hanya di kota atau pusat keramaian. Ia telah merambah hingga ke pelosok desa. Telah masuk ke ruang-ruang sekolah. Telah menyentuh mereka yang usianya masih belia.
"Kadang kita merasa aman, karena yang tertangkap bukan anak kita. Tapi percayalah, narkoba sudah terlalu dekat. Jika kita tidak bergerak sekarang, bisa jadi esok anak itu adalah anak kita sendiri.
Dalam pertemuan itu, FORBES meminta pengakuan sebagai mitra strategis bagi kepolisian. Bukan untuk sekadar diundang saat kampanye, tetapi untuk benar-benar dilibatkan dalam strategi pencegahan, edukasi, dan rehabilitasi.
FORBES juga Kontro untuk wilayah rawan dan status kasus penangkapan agar intervensi bisa dilakukan secara tepat sasaran. Mereka siap turun langsung ke lapangan, mendampingi masyarakat, menyuluh anak-anak muda, bahkan membentuk kader anti-narkoba di tiap desa dan kecamatan.
“Kami bukan lembaga besar. Tapi kami punya hati, tenaga, dan jaringan. Kami hadir di tengah masyarakat yang seringkali tidak dijangkau aparat. Jangan sia-siakan kepercayaan masyarakat kepada kami,” ujar Ketua FORBES Bone.
Pentingnya Pendekatan Kemanusiaan: Rehabilitasi dan Reintegrasi
FORBES juga menekankan bahwa banyak pengguna narkoba bukanlah kriminal, tapi korban. Korban dari lingkungan, tekanan, dan kurangnya informasi. Mereka butuh dibimbing, bukan hanya dipenjara.
"Rehabilitasi bukan berarti membiarkan kejahatan. Itu adalah upaya menyelamatkan manusia. Kami ingin membantu polisi mengubah pendekatan dari sekadar represif menjadi juga memulihkan. Karena setiap orang layak diberi kesempatan kedua," jelas salah satu fasilitator Forbes.
Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah gagasan konkret: pelatihan relawan, penyusunan kurikulum edukasi berbasis lokal, penyuluhan publik lintas desa, hingga gerakan "Penyelamatan Generasi" yang akan digelar secara berkelanjutan di seluruh wilayah Bone.
FORBES mengusulkan dibentuknya Tim Koordinasi Bersama dengan Polres Bone, agar kerja kolaboratif ini tidak berakhir di ruangan audiensi, tetapi menjadi gerakan nyata di lapangan.
Berita ini bukan sekadar laporan pertemuan. Ini adalah panggilan. Bahwa di tengah ancaman yang nyata, masih ada harapan. Bahwa komunitas bisa menjadi kekuatan besar jika diberdayakan.
Dan bahwa di Bone, hari ini, ada sekelompok orang yang memilih tidak tinggal diam. Mereka turun, mereka bergerak, dan mereka berseru:
“Jangan biarkan generasi ini hilang. Mari selamatkan mereka. Sekarang.”