Soppeng Akselerasi Program Swasembada Pangan 2025: Kolaborasi dan Komitmen Jadi Kunci
SOPPENG – Kabupaten Soppeng menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Hal ini terlihat dalam kunjungan kerja Tim Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan ke Baruga Rumah Jabatan Bupati Soppeng pada Kamis, 24 April 2025. Bupati Soppeng, H. Suwardi Haseng, S.E., dalam sambutannya, menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk mengakselerasi program ini sebagai bentuk dukungan terhadap cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
Bupati Suwardi menekankan bahwa swasembada pangan merupakan pondasi penting kedaulatan negara dan perlindungan bagi rakyat. Program swasembada pangan 2025, menurutnya, merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Soppeng, dengan luas Lahan Baku Sawah (LBS) seluas 27.417,10 hektar yang tersebar di 8 kecamatan, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pencapaian target nasional. Namun, untuk mencapai target produksi padi seluas 69.534 hektar di tahun 2025, peningkatan indeks pertanaman menjadi kunci. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak terkait.
Bupati Suwardi memaparkan data capaian optimalisasi lahan di bulan April 2025. Dari target 4.236 hektar, realisasi hingga tanggal 24 April mencapai 2.166 hektar (sekitar 52%). Beliau optimis target minimal 90% dapat tercapai. Optimalisasi lahan rawa seluas 2.374 hektar dan lahan non-rawa seluas 1.393 hektar juga menjadi bagian dari upaya tersebut.
Keberhasilan program ini, menurut Bupati, sangat bergantung pada ketersediaan sarana produksi pertanian (saprodi), alat mesin pertanian (alsintan), dan infrastruktur pendukung. Beliau berharap dukungan dan keberlanjutan program ini di tahun-tahun berikutnya. Peran penyuluh pertanian juga sangat penting dalam memberikan dorongan dan bimbingan kepada petani agar mampu menerapkan teknologi pertanian modern.
Brigjen TNI Wawan Irawan, Koordinator Optimasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat, menegaskan pentingnya kolaborasi efektif antar stakeholder, termasuk Dinas Pertanian, Dinas PU, dan Dandim, untuk percepatan program swasembada pangan. Program ini ditargetkan selesai lebih cepat dari target empat tahun yang dicanangkan Presiden.
Pengawasan ketat terhadap optimalisasi lahan menjadi kunci keberhasilan. Kodim Soppeng didorong untuk menyelesaikan konstruksi sesuai SKB tiga menteri dan membentuk Brigade Swasembada Pangan untuk penyaluran bantuan alat pertanian. Beliau juga menekankan pentingnya semangat dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai keberhasilan program ini di Soppeng.
Prof. Dr. Fajri Jufri, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, menyambut baik komitmen Pemerintah Kabupaten Soppeng. Beliau menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Presiden terhadap program swasembada pangan, termasuk penyediaan pupuk, benih, alat mesin pertanian, dan penetapan harga gabah Rp 6.500 per kg. Peran aktif TNI dan Polri dalam mengawal proses panen juga sangat penting.
Program optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah baru diharapkan dapat meningkatkan luas lahan tanam dan produksi beras. Prof. Jufri juga menekankan pentingnya menjaga lahan irigasi agar tidak dialihfungsikan. Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait, serta edukasi mengenai teknik pertanian modern dan pengelolaan pasca panen, menjadi kunci keberhasilan program ini. Beliau optimis Sulawesi Selatan dapat mencapai target produksi beras yang telah ditetapkan.
Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Soppeng, Dandim 1423 Soppeng, Kepala Balai Perakitan dan Moderenisasi Pertanian Prov. Sulsel, Direktur Polbangtan, Tenaga/Tim Ahli Mentan RI, Kepala Dinas TPHPKP Kab. Soppeng, Kepala Dinas PUPR Kab. Soppeng, Kepala Bulog Kab. Soppeng, Kepala BPS Soppeng, Koordinator penyuluh Kabupaten, dan para Koordinator BPP beserta penyuluh. Kolaborasi dan komitmen semua pihak menjadi kunci keberhasilan program swasembada pangan di Kabupaten Soppeng.